Halaman

Selasa, 22 November 2011

Api Melahap, Petugas Sigap


Semakin banyak jumlah penduduk kota Bogor semakin banyak pula membutuhkan wilayah untuk tempat tinggal. Semakin besar juga kemungkinan terjadinya kebakaran. Kesigapan para pemadam kebakaran perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Di Bogor sendiri memiliki dua pos pemadam kebakaran dan di setiap pos dikepalai oleh satu orang yang biasanya disebut KUPTD (Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) atau biasa disebut Komandan Sektor yaitu pertama di Yasmin yang disebut Posko (Pos Komando) yang di kepalai oleh Endang Suardi disebut dan yang kedua di Sukasari yang di sebut Mako (Markas Komando) yang di kepalai oleh Jarwo.

Jumlah personil pemadam yg ada di Bogor kurang lebih ada 68 anggota yg dibawahi oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman. Mobil pemadam kebakaran yg tersedia dibogor ada 8 unit . Dan di setiap pos memiliki 4 unit mobil .

“Pekerjaan petugas pemadam kebakaran tidak hanya memadamkan api saja tapi juga penanggulangan dan program sosialisasi . Diantaranya pertama pencegahan atau penanggulangan pemadam kebakaran (pembentukan barisan sukarelawanan kebakaran) yg dilaksanakan setiap tahun , kedua program sosialisasi yg dilaksanakan di tiap-tiap instansi, unit kerja, perkantoran, hotel ,restoran , dan perusahaan– perusahaan”, jelas Jarwo (35) Komandan Sektor Sukasari yang ditemui kotahujan pada Senin 15 November 2011.

Biasanya faktor-faktor terjadinya kebakaran adalah konsleting listrik, dan kompor meledak . Sementara untuk bencana alam yg terjadi di Bogor yaitu pohon tumbang. Karena pohon-pohon di Bogor kebanyakan sudah tua. Yang kedua longsor, karena struktur tanah di Bogor kemiringannya cukup tajam . Yang ketiga banjir, karena di Bogor dilalui dua sungai yaitu Ciliwung dan Cisadane.

Namun terjadi banyak kendala dari pemadam kebakaran disni. Kendala pertama adalah lambannya informasi. Ini disebabkan karena masyarakat tidak hapal dengan nomor pemadam kebakaran di Bogor. Kedua jarak yang jauh, dan yang ketiga kemacetan di jalanan. Apalagi sedang weekend atau hari libur. Yang keempat keterbatasan personil dan keterbatasan kendaraan. Dan yang terakhir daerah yang terjadi kebakaran sulit mendapatkan air karena sumber airnya yang jauh atau tidak ada sama sekali.

“Saya harap pemerintah bisa mendukung baik dalam segi armada maupun personil. Lalu untuk jumlah armada dan personil mohon diperhatikan, ditingkatkan dan ditambah serta peralatan yang mendukung lainnya”, jelas Jarwo pesannya untuk pemerintah setempat.

(Tim Magang SMK TD 2)

#www.kotahujan.com


0 komentar:

Posting Komentar